Minggu, 04 Mei 2014

-Who’s Trouble maker?!!-




Author        : @dea_nebraska

Main cast    : - Oh Sehun
                    - Park Minjung

Other cast  : - Wu Yi Fan
                    - Park Chanyeol
                    - Hwang Jiyoung

Genre          : Romance comedy
Length         : Chaptered


Summary      : Semenjak Sehun pindah dari Canada ada saja masalah yang menghampirinya. Namun siapa sangka trouble maker yang dihadapi Sehun adalah takdir cintanya?
.
.
.
Ini sudah yang keberapa kalinya Sehun pulang dengan keadaan jengkel.
“Arggghh sial sial sial!”, teriakan Sehun menggema di kamar apartementnya.

Dilihatnya wajah tampannya di cermin, jika bukan karena kakak jeleknya itu mungkin ia takkan pindah ke Seoul dan memasang wajah dan sikap sedingin-dinginnya.

Huh! Karena Kris ia harus bertemu dengan yeoja yang senang membuat kerusuhan disekolahnya dan sekaligus merupakan anak kolega perusahaan keluarganya.

Sehun menggelengkan kepalanya kuat, jari-jarinya meraih dasi dan mengendurkannya lalu membuka kancing lehernya agar ia bisa bernafas lega.

“Hufffff”, lagi-lagi Sehun menghela nafas beratnya dan beranjak dari kamarnya menuju dapur untuk mendapatkan beberapa teguk air dingin untuk meredakan emosinya.

Drrrrtttt drrrrtttt

Getar ponsel Sehun dalam saku celananya membuat Sehun mengumpat kesal, baru saja ia hendak membuka lemari pendingin.

“Hello?”

“Hei waddup Hun! Bagaimana Seoul?”

“Really sucks! I wanna comeback to Canada Kris!! Don’t force me again!!”

“Heii heii relaxed bro, kau mau perusahaan kita dinilai buruk? Lagipula aku hanya 
menyuruhmu untuk berteman dengannya dan siapa tahu you fallin in love with—“

“Enough! Don’t bother me anymore!”

PIK

Siapa yang menelpon siapa yang mematikan? Dan bahkan ia sebal dengan negaranya sendiri hanya karena yeoja annoying itu? Sungguh menyedihkan.

Kris tersenyum senang, ia tahu sifat keras kepala Sehun pasti akan hilang dan tebakannya pasti benar, ia berani bertaruh Sehun akan jatuh cinta dengan Park Minjung.

.
.
.

Hari Senin, Sehun sangat membenci hari ini. Otomatis ia akan bertemu lagi dengan orang sialan itu.

Oh ia ingin cepat-cepat menempuh hari dan kembali menghirup udara segar di hari jumat dan sabtu, untuk hari minggu? Ia kembali merutuki hari senin karena akan bertemu lagi dengan Park Minjung.

“Hai Oh Sehun!!!!”, Minjung menyeringai senang saat melihat Sehun tampak berpikir keras di gerbang sekolahnya.

Bukannya masuk ia malah melihat bangunan besar itu bahkan tatapan dinginnya menjadi tatapan yang memelas dan menyedihkan.

Sehun mengernyit, dia lagi dia lagi. Baiklah ia akan mengacuhkan Minjung mulai dari sekarang.
Sehun melangkahkan kaki jenjangnya dengan mantap meninggalkan Minjung.

“Hei hei!! Kenapa kau bersikap dingin lagi? Kau kan sudah kalah taruhaan!!! Ingat perjanjian kita itu 1 bulan bukan 1 minggu!”, teriak Minjung tak terima dan menuding Sehun yang semakin jauh dari hadapannya.

“Hei Sehun bawakan tasku!!”, teriak Minjung lagi dan berlari kecil untuk menyusul Sehun.
Jadi kalian bisa menarik kesimpulan, seorang Oh Sehun kalah dalam taruhan konyol milik Park Minjung.

Dan..

Ia harus bersikap manis pada Minjung

Dan..

Ia harus menjadi pembantu Minjung

Dan...

Minjung berhasil mempermalukan Oh Sehun di depan teman-teman barunya

Sungguh...

Menyedihkan

“Kau tidak melupakan taruhan itu bukan?”, selidik Minjung ia sedikit kesulitan untuk mengimbangi jalan santai versi Sehun.

Sehun berhenti tiba-tiba sehingga membuat Minjung terkejut dan menabrak punggung hangat milik Sehun, Sehun berbalik dan menunduk sedikit agar bisa melihat sosok yang menyebalkan itu

“Tidak”, jawab Sehun datar dan merebut tas Minjung

“Tuan Puteri”, sambung Sehun dan memberi senyuman mautnya lalu kembali memasang ekspresi datar, berbalik dan melanjutkan perjalannya yang terganggu dengan ‘tuan puterinya’

Minjung mencibir lalu cibirannya perlahan berubah menjadi senyuman. Setidaknya Sehun tidak melupakan tugasnya.

“Lihatlah Sehun masih setia menjadi pembantu Minjung, sungguh mengerikan”

“Iya aku tak menyangka, bila aku yang menjadi Sehun aku takkan tahan dan 
kembali ke Canada”

“Minjung sangat egois”

“Entahlah sungguh jika aku menjadi Oh Sehun aku takkan sudi membawakan tas Minjung atau mungkin aku akan melemparkannya ke kubangan babi”

“Hahahahahaha!”

Bukannya Sehun tidak mendengar kalimat menjijikkan itu, tapi sungguh Sehun hanya sudah mulai terbiasa dengan suguhan seperti itu saat melewati koridor, sedangkan Minjung? 

Masa bodoh dengan kalimat tersebut yang penting Sehun tetap berada di sampingnya.

Sebenarnya Sehun membenarkan kalimat yeoja pirang yang di sebelah sana, ia benar-
benar ingin kembali ke Canada tetapi sudah ia putuskan ia akan menjalani hukuman ini, lagipula kurang 3 minggu lagi.

Tidak begitu lama dan ia akan kembali ke Canada melihat wanita-wanita seksi berbikini di pantai yang indah. Itu kehidupan Sehun yang ia rindukan.

“Hei Sehun saat istirahat nanti, jemput aku ya kita ke kantin bersama!”, ucap Minjung menepuk bahu Sehun dan menyuruhnya cepat-cepat pergi dari kelasnya.

“Baiklah, aku akan menjemputmu tepat saat makan siang. Tunggu aku dan jangan kemana-mana. Annyeong”, jawab Sehun tersenyum manis dan melambaikan tangannya imut lalu berbalik dan berjalan dengan wajah dinginnya lagi.

Sungguh menyebalkan bukan?

“Kau sudah memutuskan untuk mengikuti permainannya?”, tanya Chanyeol tak percaya dan disambut anggukan oleh Sehun

“Lagipula aku sudah mengatur rencana”, jawab Sehun memasang wajah angkuhnya kembali persis seperti Kris

“Apa?”

“Akan kubuat Tuan Puteri menyukai pembantunya”

Seringaian licik terukir di bibir tipis Sehun

.
.
.

“Hei-hei hentikan itu”, kali ini Jiyoung menyerah, buyar sudah konsentrasinya untuk mengerjakan tugas matematikanya, huh sungguh jika ini rumahnya maka Jiyoung akan mengusir Minjung dari kamarnya.

Namun keadaan berbanding terbalik dewi Fortuna lebih memihak pada sahabat setannya ini.
Mau bagaimana lagi, walaupun begitu Jiyoung memang sengaja bermain ke rumah Minjung untuk melihat makhluk elf yang selalu tersenyum bodoh itu bukan untuk mendengar celotehan atau menjadi bahan bullyan oleh Minjung.

“Ahahaha akhirnya kau menyerah, baik sekarang ceritakan padaku kenapa kau kemari? Kenapa kau mengerjakan tugas menyebalkan itu disini? Ada apa dengan rumahmu? Kau terkunci? Semua meninggalkanmu? Blablablablabla”

Nah Hwang Jiyoung sebelum matamu ini melihat senyuman itu jangan menyerah oleh makhluk menyebalkan ini, fighting!

“Kau pasti ingin melihat kakak bodohku itu kan”, jawab Minjung datar

Jiyoung terbelalak, apa sangat terlihat bila ia mengharap untuk bertemu dengannya?

“Oh ayolah tidak apa-apa, mari kuantarkan ke kamarnya”, jawab Minjung menarik tangan Jiyoung yang sudah dingin.

“A..APA??!!”, spontan Jiyoung terkejut, dasar gila! kau gila Park Minjung!

“Kenapa? Hanya ke kamarnya, tidak lebih. Kau membayangkan yang begituan ya?”, tanya Minjung menggoda Jiyoung. Oh Park Minjung hentikan omong kosong ini.

“Hentikan! Aku mau pulang saja!”, jawab Jiyoung membereskan buku-buku tebalnya

“Hei Hwang Jiyoung!”, panggil Minjung. Saat ini Minjung dan Jiyoung sedang menuruni anak tangga. Jiyoung terlihat sangat buru-buru tak mengindahkan panggilan Minjung

“Ayolah aku hanya bercanda”, jelas Minjung. Kali ini mereka sedang menyusuri ruang 
keluarga.

KLEK

“Hei Hwang Jiyoung”, sapanya tersenyum

Seorang

Park

Chanyeol

Tersenyum

Padanya?

“Kau tidak apa-apa?”, tanya Chanyeol kebingungan saat melihat muka Jiyoung yang semakin memerah

“Ada apa Yeol?”, tanya Sehun yang berjalan di belakangnya

“Hei Oh Sehun”

Dewi Fortuna kembali memihak ke Sehun untuk membalas dendam

Kena kau Park Minjung

Tbc


Tidak ada komentar:

Posting Komentar