Author : @dea_nebraska
Main cast : Oh Sehun and Kim Jongin (EXO-K)
Genre : School Life, romance drama
Rate : Teenager
Length : One Shot
Terispirasi dari School 2013, murni ide sendiri hargai and happy reading ^^
Sehun
Oh Sehun
Sahabat Kai yang sangat ia sayangi
Jongin
Kim Jongin
Atau sering dipanggil Kai
Sahabat Sehun yang selalu disisinya
Kai dan Sehun
Seperti bayangan yang selalu ada di saat cahaya menyinari
mereka
Dimana ada Sehun pasti ada Kai
Namun persahabatan hancur begitu saja
Kecanggungan menyelimuti mereka
Bahkan bercakap pun tak pernah
Oh Sehun dan Kim Kai
Bagai air dan minyak yang tak pernah bisa bersatu
.
.
.
Kim Kai si ketua gank yang tak kenal ampun, sisi baiknya sudah
dibutakan dengan egonya. Seulas senyum
tak pernah ia tunjukkan lagi ke siapapun, anak buahnya? Kai selalu
melampiaskan kemarahannya pada mereka, entah berapa pukulan sampai ia puas dan
kelelahan.
Amarah yang sedari dulu belum meredam, benci yang semakin
bertambah besar dan rasa dendam yang tak ada hentinya. Kenapa orang yang ia
sayangi tega menghancurkan masa depannya?
Para guru pun sudah angkat tangan menanganinya, bukannya takut
hanya saja terlalu sibuk untuk mengurusi ulah Kim Kai yang urakan itu. Mereka
lebih tertarik dengan Oh Sehun, si ketua OSIS yang dingin namun cakap dalam
berorganisasi. Karenanya, sekolah menjadi terurus dan semua organisasi berjalan
lancar. Tak heran, Oh Sehun selalu di elu-elu kan dan menjadi siswa
percontohan. Siapa sangka yang menghancurkan masa depan Kim Kai adalah Oh
Sehun?
Mulanya Oh Sehun juga tidak menyangka akan satu sekolah oleh
Kai lagi, ia sangat terkejut bahkan saat melihat Kai ia berusaha untuk menjaga
jarak demi kebaikan Kai. Ia sungguh menyesal, demi apapun jika diberi
kesempatan Sehun lebih memilih untuk hidup sengsara dan membiarkan Kai hidup
dengan bebas.
Setiap ia berpapasan dengan Kai, Sehun berusaha untuk berjalan
sewajar mungkin dan sedikit menundukkan kepalanya. bukannya takut seperti
anak-anak lainnya yang sering menjadi korban kejahilan Kai. Ia hanya tak mau
mata indah Kai melihat wajah brengsek yang sudah menghancurkan hidupnya.
Sedangkan Kai? Ia hanya diam saja, pernah sekali Kai jengah
dengan sikap Sehun. Tapi saat ingin menegurnya, ia takut akan menjadi sumber
masalah di sekolah ini. Ingat, Oh Sehun adalah anak emas dan Kai ingin lulus
dari sekolah ini dengan damai.
"Pergilah jangan mengikutiku lagi"
Kai menghisap puntung rokoknya yang tinggal setengah lalu
menghembuskan asap yang merupakan candu baginya
Ketiga anak buahnya saling tatap, Kim Kai mendesis sebentar
lalu pergi begitu aja.
Kim Kai membubarkan ganknya..
Oh Sehun mendengar desas desus itu, diam-diam ia tersenyum
"Ternyata kau belum berubah"
Oh Sehun segera ke kantin untuk membelikan sesuatu
Disamping itu, Kim Kai mengikuti pelajaran dengan cermat.
Entah mendapat keajaiban dari mana ia mulai menyadari, hidupnya harus di
perbaiki. Si brengsek Oh Sehun bahkan bisa menikmati kehidupannya, seharusnya
ia mendapat makian bukan pujian.
Oh Sehun tidak tahu seberapa bencinya Kim Kai kepadanya.
Seiring berjalannya waktu, Kim Kai membuat penasaran Oh Sehun.
Bahkan ia terus berpikir bagaimana caranya agar bisa mendekati Kim Kai. Sehun
sudah tahu kedatangannya ke kelas Kim Kai adalah kesalahan yang sangat fatal,
namun bukan Oh Sehun namanya jika tidak berbuat nekat. Sudah ditatap Kai
begitu, Oh Sehun malah memberikan senyum mautnya yang tak pernah dilihat oleh
semua orang. Kim Kai mendecih.
"Kalau ingin mencari sensasi jangan disini,
kau ingin mengundang gosip?"
Satu kalimat membuat Oh Sehun menelan ludahnya susah.
Dan seringaian Kai membuat Sehun semakin yakin bahwa Kim
Jongin takkan pernah bisa memberikan maaf untuknya.
Setelah mendapat decihan dan makian dari Kim Kai, Oh Sehun
tetap gencar mencoba untuk mendekati Kai. Memanggil nama aslinya seenak hatinya
membuat Kai menarik kerahnya lalu mendorongnya keras ke dinding membuat suasana
koridor yang sepi menjadi ramai. Mereka menjadi tontonan para siswa yang mulai
penasaran dengan apa yang terjadi antara si Ketua OSIS dan mantan Ketua Gank
Harapan Sehun terlalu jauh dan tidak mungkin, perlakuannya ke
Kai membuat gosip beredar ke seluruh siswa, bahkan banyak video yang
menampilkan perlakuan Kai yang diluar batas tersebut. Kai semakin terpojok,
setiap ia melakukan sesuatu banyak kalimat yang mencacinya.
Tidak ada lagi yang
takut dengan Kai.
Sungguh Oh Sehun tidak bermaksud seperti itu.
Namun, Kim Kai mungkin akan berencana untuk membunuhnya.
Niat Kai untuk lulus dengan cara damai hilang sudah, Sehun
selalu mengusik hidupnya. Kai tidak mengharapkan permintaan maaf Oh Sehun, bisa
melupakan kejadian itu saja Kai sudah sangat bersyukur.
Selalu diusik, Kim Kai mulai murka dan jengah. Akhirnya ia
mendengarkan keluhan Oh Sehun yang tidak lain adalah mengungkit masa lalu
mereka.
Sehun terlalu banyak berbicara, Kai tidak sepenuhnya
mendengarkan penjelasan Sehun. Ia menguap dan melirik jam tangannya
"Sudah selesai tuan puteri?"
Oh Sehun kembali dibuatnya terdiam.
Merasa penasaran, teman mereka mencoba untuk menggali
informasi. Bukannya mendapat informasi yang sebenarnya, Kim Kai kembali di
pandang sebelah mata. Berita masa lalunya terungkit dan membuat Oh Sehun
semakin merasa bersalah. Ia meneriaki semua siswa yang mencaci maki Kim Kai.
Dengan tatapan tegasnya, teriakan itu lumayan ampuh untuk mengatasi desas desus
Kim Jongin.
"Kau tahu kan aku takkan pernah berterimakasih?"
Oh Sehun hanya tersenyum. "Maaf"
Kini Kim Jongin yang dibuatnya terdiam dan berlalu begitu saja
Ujian kenaikan kelas sebentar lagi, kegiatan belajar malam di
sekolah mulai dilaksanakan. Kim Kai yang dari awal sudah mengantuk karena
begadang untuk kerja paruh waktu hanya tertidur di bangku paling akhir.
Lagi, Oh Sehun dibuatnya semakin merasa bersalah.
Seharusnya tidak begini bukan?
Kali ini kelas akan diurutkan sesuai dengan hasil ujian. Oh
Sehun yang sudah di cap sebagai ketua OSIS harusnya memiliki otak yang
cemerlang juga kan? Namun Oh Sehun sengaja menjatuhkan nilainya.
Sesuai dengan perhitungannya, akhirnya ia bisa belajar dengan
Kim Kai dalam satu ruangan.
Kim Kai tak terlalu memikirkan itu, ia mulai menulikan
telinganya untuk antisipasi. Bahkan ia sering menggantungkan headphonenya di
leher. Betapa seringnya ia mendapat perkataan kasar.
"Maafkan aku, karenaku semua jadi begini"
"Kau merasa bersalah?"
"..."
Kai memakai headphonenya kembali, ia tak pernah memperdulikan
kalimat yang keluar dari bibir tipis Oh Sehun.
Pesta kelulusan datang, mereka-adik kelas- juga ikut
memeriahkan acara.
Kim Kai yang sejak awal malas untuk ikut dipaksa oleh Oh
Sehun. Ia bahkan selalu mengirimi pesan, entah darimana si musang kecil itu
mendapatkan nomor Kai. Yang pasti Kai menyimpan nomornya dengan nama -si
brengsek-
Mengikuti pesta kelulusan agak membosankan, Kim Kai hanya
duduk di kursinya saja melihat orang-orang yang mulai berdansa atau menari
dengan luesnya. Ngomong-ngomong menari, Kai hanya bisa menundukkan kepalanya.
Tiba-tiba sang MC mempersilahkan Oh Sehun untuk segera menaiki
panggung, untuk memberi sambutan dan ucapan perpisahan. Lalu sedikit penampilan
darinya.
Teriakan dari para siswa pun membuat Kai pusing, entah apa itu
King of Dance atau pujian yang sangat tidak menarik didengar membuat Jongin
mual dan memilih untuk meninggalkan ruangan. Sehun yang sedang asik menari di
panggung berhenti seketika dan mulai mengejar Jongin.
"Sungguh maafkan aku Kim Jongin", pinta Sehun
sembari mengeratkan genggamannya di lengan Kai.
Dengan kasar Kai menepis genggaman itu
"Jadi tujuanmu mengajakku datang ke sini ingin
menunjukkan tarian murahanmu itu?"
"..."
"Enyahlah dari hadapanku"
"Tidak! Sungguh aku tidak bermaksud seperti itu"
"Aku tidak peduli!"
Kaki jenjang Kai tanpa ragu melangkah pergi, namun sesuatu
menahannya. Oh Sehun tengah bersujud
Kai terkejut. "Bajingan kau ini siapa bersujud di depanku
seperti ini!!!"
Bentakan itu membuat Oh Sehun menangis, sungguh ia tak
bermaksud seperti itu. Ia hanya ingin menunjukkan bahwa sekarang ia menjadi
dancer yang mandiri tidak seperti dulu lagi. Ia sangat menyesal. Setiap detik
ia merutuki perbuatannya yang bodoh itu. Sehun menangis di kaki Kai.
"Bodoh! Jangan menangis seperti itu!"
Siapa sangka Kai mengatakan itu dengan linangan air mata?
"Aku tidak tahu jika akibatnya akan separah itu",
Sehun mengusap airmatanya dengan sapu tangan yang diberikan Kai.
"Jangan diungkit"
"Tidak, kita perjelas ini sampai selesai. Kau tidak tahu
betapa sengsaranya aku menjalani hidup dibayangi dosa"
"Kau tidak tahu aku hidup dan tumbuh bersama cacian yang
seharusnya tidak ku dapatkan? Bahkan--"
"Jongin", sehun memberanikan untuk memotong
perkataan Jongin yang menyakiti hatinya.
"..."
"Aku tahu itu, aku tahu betapa beratnya--"
"Kau tidak pernah tau Oh Sehun!!"
"..."
Hening, Kim Jongin lebih memilih meninggalkan Sehun di gang
kecil itu
Meninggalkan Oh Sehun di gang kecil merupakan kesalahan besar.
Oh Sehun tetap manusia, pintar dalam bidang pelajaran namun
gagal dalam bela diri. Ia tak bisa berkelahi. Merasakan firasat buruk, Kai
mencoba untuk kembali ke gang itu lalu memergoki Oh Sehun yang sekarat
Kim Jongin dengan beringasnya menghabisi sekawanan preman yang
sedang melucuti pakaian Sehun.
"Apakah mereka bertengkar?"
"Lihatlah muka Oh Sehun"
"Aku berani bertaruh, si urakan itu hampir membunuh
Sehun"
Lagi-lagi Sehun diselimuti rasa bersalah.
Hampir saja masalahnya selesai lalu muncul lagi masalah yang
membuat telinganya pengang. Kim Kai menyodorkan headsetnya lalu berlalu begitu
saja.
Seharusnya Sehun yang menguatkan Jongin, bukan sebaliknya.
"Tunggu!"
Langkah jongin terhenti, Sehun hendak berkata namun Kim Jongin
segera memotongnya.
"Menyedihkan, mereka tidak tahu ya jagoannya sangat
bodoh dalam berkelahi? Mereka juga tidak tahu jika kau hampir di cabuli"
Sehun dibuat beku di tempat.
Kim Kai menghembuskan asapnya ke langit-langit gudang. Ia
membolos, ia sudah lupa dengan prinsipnya untuk memperbaiki diri.
Oh Sehun yang entah muncul darimana tiba-tiba merebut kotak
rokok Jongin dan mengambilnya satu.
"Kau punya korek?"
Jongin dibuat terkekeh meremehkan
"Bodoh, seharian disisiku membuat otakmu menjadi bodoh
ya? Ah pantas saja waktu itu--"
"Kau masih belum memaafkanku?"
"Menurutmu?
"..."
"Kembalikan! Merokok tidak baik untukmu"
Sehun dibuat bingung. "Bodoh, lalu bagaimana
denganmu!"
Teriakan Oh Sehun lenyap dibawa udara. Kim Jongin kembali tak
menghiraukannya.
Kehilangan tempat istimewa, akhirnya Jongin memilih untuk
memanjat dinding belakang yang lumayan pendek.
Membolos untuk makan ddeokbokki sebentar sepertinya tidak
masalah.
Sedang berjalan, Kim Jongin bertemu dengan penjaga sekolah
yang sedang berpatroli.
Jongin merutuki nasibnya, ia berlari sekencang mungkin.
Hah
melelahkan, ia sangat buruk dalam melarikan diri. Namun tiba-tiba tangannya
ditarik ke gang kecil.
Oh Sehun menyelamatkannya dari penjaga sekolah.
"Rasanya sudah berapa tahun tidak makan ddeokbokki
bersama?"
Basa basi Oh Sehun membuat selera makan Jongin hilang. Jongin
memilih membuka botol air mineralnya. Namun apa ini?
"Kemarikan", tangan Sehun menyambar botol yang ada
di tangan kanan Jongin.
Membukanya cepat dan menyodorkannya kembali.
Jongin mencibir kesal, dan meninggalkan Sehun begitu saja.
"Sampai kapan kau akan terus melarikan diri seperti
ini?"
Perkataan Oh Sehun merupakan senjata makantuan yang telak.
"Haha tidak ada kaca dirumahmu?", sindir Jongin.
Oh Sehun terdiam dan lebih memilih memakan ddeokbokkinya yang
mulai mendingin.
Bayangan masalalu itu terus berputar di kepala Jongin bagaikan
film tua, Jongin rasanya ingin mati saja. kenapa hal yang seperti itu tidak
bisa hilang dari ingatannya? Jongin merutuki nasibnya, dengan pelan ia
membenturkan kepalanya ke dinding kelas. Sembari menghafal puisi sastra yang
akan diuji nanti. Membenturkan kepalanya membuat kepala Jongin tidak sakit.
Tunggu?
Tidak sakit?
Jongin membuka matanya pelan
Oh Sehun berdiri di sampingnya, dengan seenaknya menyodorkan
telapak tangannya ke dinding agar kepala Jongin tidak membentur langsung ke
dinding.
Pantas saja tidak sakit.
Jongin memberengut kesal.
"Minggir!"
Sehun sudah terbiasa dengan bentakan itu
Bermain sepak bola, Kim Jongin mendapat tackle-an secara
sengaja. Ia terus mengaduh kesakitan, niatnya bermain ternyata malah ada yang
dendam padanya. Untungnya kaki Jongin hanya lebam. Itupun butuh waktu seminggu
baru sembuh total.
Pasti ini gara-gara Sehun lagi, tak enak hati Sehun pergi
untuk melabrak anak yang melakukan hal keji kepada Jongin
"Jangan pernah mencampuri urusanku brengsek!"
Dan Sehun memilih untuk menghabiskan waktunya di ruang
kesehatan.
Kim Jongin tengah tidur pulas, matanya ia timpa dengan lengan
kirinya. Sepertinya ia memanfaatkan kesempatan ini
"Pergilah"
Ups, Oh Sehun salah. Kim Jongin tidak tidur ia hanya
memejamkan matanya.
Bukannya untuk bergegas pergi, Sehun malah menarik bangku
untuk duduk di sebelah tempat tidur Jongin
Jongin berdecak kesal.
"Kau ingin membuat masalah lagi hah! Jangan-jangan
setelah ini, ada yang diam diam merencanakan untuk membunuhku"
Sindiran Jongin membuat airmata Oh Sehun keluar begitu saja.
Oh Sehun tidak cengeng, ia sangat merasa bersalah dengan sosok
di depannya ini. Perlahan ia meraih jemari Jongin dan menggenggamnya hangat
lalu terus menggumamkan permintaan maafnya. Bahkan seribu maafpun tak ada yang
diterima Jongin.
.
.
.
Oh Sehun dan Kim Jongin
Mengikuti kompetisi menari tingkat nasional
Mereka selalu berlatih bersama, Jongin selalu mengajari
ekspresi yang digunakan untuk menyelaraskan dengan gerakan
sebegitu baiknya Jongin namun malah dibalas kebusukan oleh
Sehun.
Sehun sedang kalut untuk konsep tariannya. Tak sengaja pikiran
buruk melintas di otaknya, ia mengambil seluruh gerakan Jongin. Bahkan ia
memodifikasinya dengan apik dan berani. Diam-diam semuanya ia jalani di
belakang Jongin.
Sampai hari itu datang, Oh Sehun dengan cepat melangkah untuk
daftar ulang sehingga ia mendapat nomor di depan Jongin. Jongin hanya tersenyum
tak tahu rencana Sehun.
Penampilan Sehun membuat Jongin hanpir pingsan. Koreo nya
telah dicuri, Sehun bahkan tak menoleh ke arah Jongin.
Untuk mengundurkan diri sangat tidak mungkin, para penari
profesional hadir untuk melihat bakat kontestan.
Pikiran Jongin Kalut, bahkan ia tak mendengar jika sekarang
gilirannya menari. Jongin tetap pada rencana, menari dengan semampunya, Jongin
mendapat sorakan buruk bahkan ada yang melemparnya dengan sesuatu yang berbau
busuk entah dari mana.
Para penari profesional tak sedikitpun menoleh padanya.
Kim Jongin di cap sebagai penari plagiat.
Hobinya sejak kecil
terbuang sia-sia karena sahabatnya yang dibutakan oleh kemenangan
Perlahan air mata merembes di bantal Jongin, kini dua duanya
menangis hanyut dalam kenangan itu.
Sehun mengakui kesalahannya, ia khilaf seharusnya ia tak
melakukan itu.
Sekarang bagaimana caranya membersihkan nama baik Jongin?
Kai sangat rindu menari, menari adalah separuh jiwanya yang
telah menghilang.
Tanpa menari, hidup Jongin selalu uring-uringan.
Sehun berjanji untuk melakukan apapun demi Jongin.
"Lupakan saja"
Sehun menggeleng cepat. "Bagaimana bisa aku melupakan
dosaku!"
Oh Sehun mencoba untuk menebus dosanya..
lulus dari sekolah, Jongin memilih untuk langsung bekerja.
Tidak seperti sehun yang kuliah karena mendapat beasiswa.
Masalah mereka, Sehun masih memikirkan bagaimana caranya.
Sehun bingung, ia mencoba membuat video mengungkapkan semua
kesalahannya dan menguploadnya.
Video pengakuan yang menarik, Sehun berhasil membuat nama baik
Jongin kembali.
Jongin yang memang tidak tahu sedikit terkejut saat Sehun
menemuinya di tempat kerjanya
"Kau bisa berkuliah denganku", Oh Sehun menepuk
pundaknya
"Berkuliah pantatku, tidak terimakasih!", Jongin
kembali membersihkan cafe yang sebentar lagi akan tutup.
"Sungguh, datanglah besok ke universitasku. Masuk di
gedung seni maka kau akan di sambut oleh komunitas menari", Jongin menatap
intens Sehun.
Esoknya Jongin mencoba untuk datang
Perkataan Oh Sehun tidak main-main, ia disambut hangat. Bahkan
ada 2 pelatih profesional yang Jongin kenal. Ia sangat tak sabar untuk
bersekolah disini.
Namun ada yang kurang, Jongin menanyakan dimana Sehun.
Oh Sehun
Dikeluarkan
Demi Jongin, Sehun rela. Ia rela keluar dari univertas barunya
Jongin menarik kerah Sehun seperti 2 tahun yang lalu namun
kali ini di koridor universitas.
"Apa maksudmu!"
"Kubilang akan kutebus dosaku"
"Bodoh! Bukan seperti itu caranya!"
Terdiam, Sehun lebih memilih menunduk kebawah.
"Akan kupikirkan bagaimana kita akan sekolah disini
bersama"
Tidak salah dengar? Sehun bingung, namun ia sadar,
Kim Jongin sudah kembali..
Terimakasih Tuhan
Menari di ruangan yang sama membuat Sehun tersenyum kembali,
Kim Jongin berhasil merayu pelatih itu. Membawa sehun battle dance dengannya,
kemampuan Oh Sehun memang sudah meningkat, mereka bisa bersanding bersama. Kim
Jongin dan Oh Sehun dijadikan maskot untuk mengikuti perlombaan
"Bukan begitu caranya"
"Lalu bagaimana?"
"Belajar sendiri, aku trauma denganmu!"
Oh Sehun terdiam, sedikit memajukan bibirnya seperti anak
kecil ia merengek.
"Tsk! Aku hanya bercanda. Jadi begini"
Dan senyum di bibir tipis oh sehun kembali mengembang
End
cr pict : hunkai sekai fanfiction