Selasa, 05 Agustus 2014

Busway

Author         : @dea_nebraska

Main Cast    : Park Chanyeol
                     Byun Baekhyun

Genre          : -

Rate            : Teenager

hargai ide author yaa ^^

Ini sudah hampir petang namun Chanyeol masih sibuk dengan laporannya, diliriknya jendela sampingnya yang mulai mengembun. Ternyata diluar sana hujan, Chanyeol menghela nafas beratnya.

Sebenarnya sampai kapan ia harus menunggu hujan reda?

Menunggu adalah hal yang paling menyebalkan baginya, Chanyeol menutup laptopnya kasar tentu saja itu sudah dimatikan dan pekerjaannya sudah disimpan. Laporan itu membuat Chanyeol gila.

Berniat untuk menerobos saja, Park Chanyeol turun dari ruang kerjanya yang berada di lantai 2 dengan tangga darurat. Menggunakan Lift terlalu lama, belum lagi berdesak-desakan dengan karyawan lainnya dan akhirnya disinilah dia. Melihat derasnya hujan disertai angin yang lumayan kencang. Masa bodoh, langkahnya kan panjang jadi ia berlari cepat sebelum ia basah kuyup.

Mungkin ini memang hari yang sial, setelah sampai di halte hujan pun berhenti. Bukan hanya gerimis, ini benar-benar berhenti. Chanyeol menggerutu sebal ada apa dengan harinya?
Menunggu lagi, Chanyeol menggaruk rambutnya gatal. Ia melirik jam rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, sudah 15 menit ia menunggu dan bus yang ditunggunya belum menunjukkan tanda-tanda. Ia menggerutu lagi, sampai kapan ia harus menunggu? Ia rindu rumahnya lebih tepatnya ranjang yang empuk itu.

Chanyeol mengalah, ia melangkahkan kakinya untuk pergi ke stasiun bawah tanah saja tapi apa yang terjadi? Bus yang ditunggunya datang, bagus Chanyeol kau hampir meninggalkan kesempatanmu.

Mungkin Chanyeol sedari tadi sibuk menggerutu sehingga ia tak menyadari jika dibelakangnya ada turis yang entah dari Negara mana sedang menunggu gilirannya untuk masuk, bukan hanya satu mereka berkeluarga oh tidak Chanyeol semakin jengah.

Berniat untuk menjauhkan diri dari para wisatawan, Chanyeol memilih tempat duduk dibelakang. Bukannya jauh orang asing sekeluarga itu duduk tepat di sebelah Chanyeol, gila dunia benar-benar gila atau hanya Chanyeol yang sedang sensitive entahlah. Ia hanya berusaha untuk setenang mungkin dan mensyukuri, setidaknya ia mendapat tempat duduk.

Penderitaan Chanyeol tidak sampai disitu saja, anak-anak mereka sangat berisik. Chanyeol penat, hiruk pikuk diluar sana sudah membuat telinganya pengang dan disebelahnya ada 3 oh tidak ada 4 anak kecil dengan umur yang berbeda terus mengoceh. Entah apa yang mereka ocehkan Chanyeol tak peduli tapi pandangannya tiba-tiba terhenti saat melihat salah satu dari mereka, umurnya kira-kira 3 tahun matanya sangat besar pipinya gembul dan bibir imutnya yang semerah cherry. Ingin sekali Chanyeol mencubitnya gemas. Anak ini satu-satunya yang berambut hitam.

Melihat anak itu Chanyeol sedikit berpikir. Si ibu sibuk berceloteh dengan menggunakan bahasa kebangsaannya untuk bermain dengan si pipi gembul. Oke Chanyeol sudah mulai peduli, ternyata istrinya sebangsa dengannya. Jadi apa ini? 3 kakak perempuannya yang berambut pirang dan si kecil yang berambut hitam? Oh kepala Chanyeol hampir pecah ia memutuskan untuk memejamkan matanya.

Setengah tertidur, Chanyeol merasa terganggu. Celotehan terus terdengar di sebelahnya bukan hanya sekali dua kali, ia terus berceloteh tepat di depan telinga Chanyeol, ia menyerah dan bangun dari tidurnya. Anak berpipi gembul itu tengah berdiri tepat di sampingnya, dengan air liur yang menetes khas anak bayinya ia terus mengetuk kaca disana. Sambil menghentakkan kakinya sedikit dan tangannya bertumpu di bahu Chanyeol. Apa-apaan ini? Chanyeol memutar bolamatanya malas. Dengan bekal mengantuknya, ia berusaha untuk memejamkan matanya kembali.

Hatinya sibuk merutuki apa yang dilakukan si kecil itu, sebenarnya apa yang dilakukan orantuanya? Apa mereka tidak akan mengambil anaknya yang terus mengganggu orang lain?

Sedikit hening, sepertinya lampu merah. Anak itu terus menggumam tak jelas dan berseru, mengetuk ngetuk kaca hendak menunjukkan sesuatu. Ternyata mobil ice cream, ia turun dari tempat duduk membuat Chanyeol sedikit lega. Tapi apa yang dilakukannya? Anak itu dengan teganya menginjak kaki Chanyeol seenaknya. Sial ini kan sepatu limited edition yang baru saja ia beli. Chanyeol menahan emosinya, tetap memejamkan matanya si kecil kembali naik ke tempat duduk. Kali ini tidak bisa dibiarkan, Chanyeol menatap anak itu dengan geram, bukannya takut si gembul malah memberikan wajah innocentnya dan memegang pipi Chanyeol dengan tangan selembut sutranya itu. Emosi Chanyeol meredam, apa yang dilakukan anak ini?

Sejenak Chanyeol melupakan masalah ini dan aha!!!! Tempat duduk di depan kosong ia segera pindah dari neraka itu, persetan dengan mereka yang tidak enak hati karena anaknya terus mengganggunya. Ia tak peduli.

Hendak melangkah, si kecil menghalangi jalan Chanyeol, oh apa lagi ini?

“Baekhyun!”, panggil ibunya. Aaah jadi namanya Baekhyun?

Sedikit tersentak akhirnya ia menepi dan berlari ke pangkuan ibunya. Chanyeol menjinjing tas kerjanya dan segera pindah dari tempat duduk mengerikan itu.
Bukannya menyelesaikan masalah, kali ini Chanyeol sangat tidak nyaman. Si kecil menangis, samar-samar ibunya mengatakan jika mereka tak memiliki air mineral. Aah haus ternyata? Rasakan!

Tapi Baekhyun terus menangis membuat kepala Chanyeol hampir meledak, oh apa ia harus turun di halte selanjutnya saja ya? Ia bangun dari tidurnya dan melirik sebentar ke belakang entahlah hanya memastikan keadaan. Tapi apa yang dilihatnya? Menyedihkan, si Baekhyun dengan muka merahnya terus menangis. Chanyeol jadi ikut sedih, air mata itu aduuhh kasihan.

Ooh jebal seseorang tolonglah dia. Dan doanya pun terkabul, ahjjumma yang ada disana memberinya sebotol air mineral dan seperti sihir tangisannya berhenti. Syukurlah, Chanyeol tersenyum lega. Tersenyum? Ada apa dengannya? Bukankah ia sangat sebal dengan Baekhyun? Bahkan Chanyeol memiliki pikiran untuk membenci anak-anak mulai sekarang. Memikirkan itu Chanyeol hampir melewatkan halte pemberhentiannya. Ia berteriak untuk berhenti dan segera bangkit dari tempat duduknya.

Melirik sebentar kearah Baekhyun apakah wajahnya masih semerah tadi? Namun Chanyeol menggelengkan kepalanya kuat, apa-apaan ini? Dan teguran dari ahjjusshi pun membuat Chanyeol turun dari bus.

Chanyeol menatap bus itu, Baekhyun terlihat berdiri disana dengan senyumnya dan memberikan lambaian tangannya cepat entah lambaian atau ia sedang memukul kacanya Chanyeol hanya bisa tertawa. Bus semakin jauh tapi rasanya Chanyeol sedikit tidak rela, mengambil nafas sebentar lalu berjalan kerumahnya.

Semoga kita bertemu lagi, Baekhyun..


END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar