Author :
@dea_nebraska
Main Cast :
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Genre :
-
Rate :
Teenager
hargai ide author yaa ^^
Ini sudah hampir petang namun Chanyeol masih sibuk
dengan laporannya, diliriknya jendela sampingnya yang mulai mengembun. Ternyata
diluar sana hujan, Chanyeol menghela nafas beratnya.
Sebenarnya sampai kapan ia harus menunggu hujan
reda?
Menunggu adalah hal yang paling menyebalkan
baginya, Chanyeol menutup laptopnya kasar tentu saja itu sudah dimatikan dan
pekerjaannya sudah disimpan. Laporan itu membuat Chanyeol gila.
Berniat untuk menerobos saja, Park Chanyeol turun
dari ruang kerjanya yang berada di lantai 2 dengan tangga darurat. Menggunakan
Lift terlalu lama, belum lagi berdesak-desakan dengan karyawan lainnya dan
akhirnya disinilah dia. Melihat derasnya hujan disertai angin yang lumayan
kencang. Masa bodoh, langkahnya kan panjang jadi ia berlari cepat sebelum ia
basah kuyup.
Mungkin ini memang hari yang sial, setelah sampai
di halte hujan pun berhenti. Bukan hanya gerimis, ini benar-benar berhenti.
Chanyeol menggerutu sebal ada apa dengan harinya?
Menunggu lagi, Chanyeol menggaruk rambutnya gatal.
Ia melirik jam rolex yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, sudah 15
menit ia menunggu dan bus yang ditunggunya belum menunjukkan tanda-tanda. Ia
menggerutu lagi, sampai kapan ia harus menunggu? Ia rindu rumahnya lebih tepatnya
ranjang yang empuk itu.
Chanyeol mengalah, ia melangkahkan kakinya untuk
pergi ke stasiun bawah tanah saja tapi apa yang terjadi? Bus yang ditunggunya
datang, bagus Chanyeol kau hampir meninggalkan kesempatanmu.
Mungkin Chanyeol sedari tadi sibuk menggerutu
sehingga ia tak menyadari jika dibelakangnya ada turis yang entah dari Negara
mana sedang menunggu gilirannya untuk masuk, bukan hanya satu mereka
berkeluarga oh tidak Chanyeol semakin jengah.
Berniat untuk menjauhkan diri dari para wisatawan,
Chanyeol memilih tempat duduk dibelakang. Bukannya jauh orang asing sekeluarga
itu duduk tepat di sebelah Chanyeol, gila dunia benar-benar gila atau hanya
Chanyeol yang sedang sensitive entahlah. Ia hanya berusaha untuk setenang
mungkin dan mensyukuri, setidaknya ia mendapat tempat duduk.
Penderitaan Chanyeol tidak sampai disitu saja,
anak-anak mereka sangat berisik. Chanyeol penat, hiruk pikuk diluar sana sudah
membuat telinganya pengang dan disebelahnya ada 3 oh tidak ada 4 anak kecil
dengan umur yang berbeda terus mengoceh. Entah apa yang mereka ocehkan Chanyeol
tak peduli tapi pandangannya tiba-tiba terhenti saat melihat salah satu dari
mereka, umurnya kira-kira 3 tahun matanya sangat besar pipinya gembul dan bibir
imutnya yang semerah cherry. Ingin sekali Chanyeol mencubitnya gemas. Anak ini
satu-satunya yang berambut hitam.
Melihat anak itu Chanyeol sedikit berpikir. Si ibu
sibuk berceloteh dengan menggunakan bahasa kebangsaannya untuk bermain dengan
si pipi gembul. Oke Chanyeol sudah mulai peduli, ternyata istrinya sebangsa
dengannya. Jadi apa ini? 3 kakak perempuannya yang berambut pirang dan si kecil
yang berambut hitam? Oh kepala Chanyeol hampir pecah ia memutuskan untuk
memejamkan matanya.
Setengah tertidur, Chanyeol merasa terganggu.
Celotehan terus terdengar di sebelahnya bukan hanya sekali dua kali, ia terus
berceloteh tepat di depan telinga Chanyeol, ia menyerah dan bangun dari
tidurnya. Anak berpipi gembul itu tengah berdiri tepat di sampingnya, dengan
air liur yang menetes khas anak bayinya ia terus mengetuk kaca disana. Sambil
menghentakkan kakinya sedikit dan tangannya bertumpu di bahu Chanyeol.
Apa-apaan ini? Chanyeol memutar bolamatanya malas. Dengan bekal mengantuknya,
ia berusaha untuk memejamkan matanya kembali.
Hatinya sibuk merutuki apa yang dilakukan si kecil
itu, sebenarnya apa yang dilakukan orantuanya? Apa mereka tidak akan mengambil
anaknya yang terus mengganggu orang lain?
Sedikit hening, sepertinya lampu merah. Anak itu
terus menggumam tak jelas dan berseru, mengetuk ngetuk kaca hendak menunjukkan
sesuatu. Ternyata mobil ice cream, ia turun dari tempat duduk membuat Chanyeol
sedikit lega. Tapi apa yang dilakukannya? Anak itu dengan teganya menginjak
kaki Chanyeol seenaknya. Sial ini kan sepatu limited edition yang baru saja ia
beli. Chanyeol menahan emosinya, tetap memejamkan matanya si kecil kembali naik
ke tempat duduk. Kali ini tidak bisa dibiarkan, Chanyeol menatap anak itu
dengan geram, bukannya takut si gembul malah memberikan wajah innocentnya dan
memegang pipi Chanyeol dengan tangan selembut sutranya itu. Emosi Chanyeol
meredam, apa yang dilakukan anak ini?
Sejenak Chanyeol melupakan masalah ini dan aha!!!!
Tempat duduk di depan kosong ia segera pindah dari neraka itu, persetan dengan
mereka yang tidak enak hati karena anaknya terus mengganggunya. Ia tak peduli.
Hendak melangkah, si kecil menghalangi jalan
Chanyeol, oh apa lagi ini?
“Baekhyun!”, panggil ibunya. Aaah jadi namanya
Baekhyun?
Sedikit tersentak akhirnya ia menepi dan berlari
ke pangkuan ibunya. Chanyeol menjinjing tas kerjanya dan segera pindah dari
tempat duduk mengerikan itu.
Bukannya menyelesaikan masalah, kali ini Chanyeol
sangat tidak nyaman. Si kecil menangis, samar-samar ibunya mengatakan jika
mereka tak memiliki air mineral. Aah haus ternyata? Rasakan!
Tapi Baekhyun terus menangis membuat kepala
Chanyeol hampir meledak, oh apa ia harus turun di halte selanjutnya saja ya? Ia
bangun dari tidurnya dan melirik sebentar ke belakang entahlah hanya memastikan
keadaan. Tapi apa yang dilihatnya? Menyedihkan, si Baekhyun dengan muka
merahnya terus menangis. Chanyeol jadi ikut sedih, air mata itu aduuhh kasihan.
Ooh jebal seseorang tolonglah dia. Dan doanya pun
terkabul, ahjjumma yang ada disana memberinya sebotol air mineral dan seperti
sihir tangisannya berhenti. Syukurlah, Chanyeol tersenyum lega. Tersenyum? Ada
apa dengannya? Bukankah ia sangat sebal dengan Baekhyun? Bahkan Chanyeol
memiliki pikiran untuk membenci anak-anak mulai sekarang. Memikirkan itu
Chanyeol hampir melewatkan halte pemberhentiannya. Ia berteriak untuk berhenti
dan segera bangkit dari tempat duduknya.
Melirik sebentar kearah Baekhyun apakah wajahnya
masih semerah tadi? Namun Chanyeol menggelengkan kepalanya kuat, apa-apaan ini?
Dan teguran dari ahjjusshi pun membuat Chanyeol turun dari bus.
Chanyeol menatap bus itu, Baekhyun terlihat
berdiri disana dengan senyumnya dan memberikan lambaian tangannya cepat entah
lambaian atau ia sedang memukul kacanya Chanyeol hanya bisa tertawa. Bus
semakin jauh tapi rasanya Chanyeol sedikit tidak rela, mengambil nafas sebentar
lalu berjalan kerumahnya.
END